Ah sebenarnya aku tak tahu betul bagaimana kamu, atau dia, atau mereka. Tapi satu yang aku tahu, setiap perempuan sepertimu memiliki hati selembut woll dan tak pelak ringkih seperti kaca. Aku bahkan takut, jika sedikit saja bentakan terlempar olehmu, seperti apa kepingan hatimu itu.
Aku paham betul bagaimana kamu menatap lainnya penuh dengan kasih dan sayang. Selalu menghargai setiap kata-kata dan menggambarkan sendiri orang itu di kepalamu lantas mengambil baiknya dan kamu ceritakan ke orang lain bahwa orang yang kamu temui itu sangat baik, atau lucu, atau hebat, atau banyak lagi.
Tak memungkiri juga ada kalanya hati lembut dan ringkih itu ingin bercerita. Ku tatap setiap geliatmu dalam obrolan singkat, kamu ingin sekali menceritakan banyak hal, walau kamu tahu, harus ada yang kamu simpan sendiri. Hingga akhirnya kamu memilah dan memulai cerita, selalu, selalu dari awal cerita kamu memulainya.
Kukira orang-orang enggan mendengarmu, tapi aku salah, mereka sungguh menghargaimu. Aku tahu, semua itu karena memang dirimu sungguh berharga bagi mereka dan dirimu selalu menghargai mereka, bahkan lebih dari yang mereka bayangkan atau inginkan. Sampai suatu waktu mereka berkata. "Ya ampun." terkejut mengetahui betapa kamu menghargai atau memerhatikan mereka.
Betapa beruntungnya orang-orang disekitarmu, orang tuamu, adik-adikmu, atau anak-anakmu kelak bisa memiliki orang sepertimu. Tak perlu bersedih, semua orang pasti memiliki kekurangan dan kisah kelamnya, tapi berbahagialah, karena semua orang sangat senang berada disekitarmu.
*
Teruntuk mereka yang peduli tanpa pilih kasih. Terima kasih waktunya untuk memikirkan orang-orang di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar