Aku pun mencoba membayangkan, jika aku tidak suka dengan perbuatan orang lain, lalu aku menyalahkan-nyalahkan orang itu begitu saja, pasti orang itu akan sedih, atau kesal, atau jadi tidak percaya diri. Padahal kesalahannya itu bisa jadi bahan pembelajaran, tidak serta merta merugikan banyak hal.
Lalu aku bayangkan lagi, bagaimana jika diriku sendiri ini adalah orang lain itu. Aku menyalahkan diriku sendiri dengan berarti menyalahkan orang lain itu. Rasanya kurang lebih pasti sama, merasa sedih, merasa minder, merasa kesal sendiri, dan merasa tidak percaya diri.
Terpikir olehku, rupanya menyalahkan diri sendiri tak ada bedanya dengan menyalahkan orang lain, maksudku perasaan yang disalahkan, mereka semua butuh waktu untuk menyempurnakan perbuatannya, dan selalu masih ada waktu untuk memperbaiki semuanya bukan? Bahkan Allah saja menerima taubat hambanya sekalipun itu dosa yang besar. Kenapa kita hanya seorang hamba-Nya tidak bisa menerima kesalahan orang lain yang bisa jadi karena belum tahu atau belum mampu akan suatu hal.
Dari sini, ku akan mengurangi menyalahkan diriku, mungkin aku harus banyak berdiskusi dengan diriku sendiri untuk hal apa yang bisa kuperbaiki dari kekurangan-kekurangan sebelumnya. Mungkin akan lebih banyak menyendiri dan termenung.
Beruntung, cuaca akhir-akhir ini sungguh cukup untuk menemaniku termenung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar